Hikmah Seorang Pelajar Tua

-= Sakaki, seorang seniman dan pemahat kenamaan, suatu hari berhasil menciptakan suatu karya, sebuah tempat pena yang sangat unik dan kecil, ditutup dengan sebuah kunci yang lebih kecil. Karya seperti ini memang pantas dihadiahkan pada raja. Dengan seribu harapan akan penghargaan raja atas karyanya, Sakakipun pergi menghadap raja. Dihadiahkan karya itu pada sang raja. Sang Raja sangatlah kagum terhadap karya Sakaki. Tapi kekaguman Raja tak berlangsung lama. Pada saat itu, Sakaki menyaksikan sebuah peristiwa yang mengubah pikiran dan gaya hidup nya secara total. Pasalnya ketika raja sedang asyik menikmati karyanya, datang seorang ulama yang juga sastrawan. Kehadiran ulama itu disambut baik oleh Sang Raja dan mereka terlibat suatu pembicaraan yang mengasyikkan hingga sang Raja melupakan karya Sakaki.

Peristiwa itu membuat sakaki terpukul karena merasa karya miliknya tidak dihargai, setelah itu Sakaki berfikir bagaimana agar karyanya dihargai. Ia pun memutuskan ingin menjadi sastrawan dan ulama. Dan satu-satunya cara untuk menjadi seorang sastrawan dan ulama yaitu dengan belajar dan banyak membaca buku jika ingin mencapai cita-cita yang diinginkan.

Walaupun pada awalnya Sakiki ragu karena harus belajar dengan anak-anak kecil dan harus memulai dari awal sekali, Sakiki terus belajar walaupun kemampuan menerimanya telah berkurang, hingga suatu saat ustadznya menyuruh menghafalkan fikih syafi’i. Tetapi pada saat ujian Sakiki lupa bahkan dia ditertawakan seluruh siswa yang hadir. Hal itu membuat Sakiki merasa malu dan pergi dari kota itu.

Sampai tibalah dia di sebuah gunung, di sana Sakiki melihat air yang tak henti menetes sehingga melubangi sebuah batu. Dia berfikir dan merenung,” Walau hati ini tak berdaya menerima ilmu, namun dia pasti tidak lebih keras dari batu ini. Mustahil aku akan gagal jika terus mencoba dan belajar”. Katanya dalam hati.

Akhirnya dia kembali ke kota dengan semanagt yang lebih membaja. Dia terus belajar dan berusaha keras sampai kemampuannya kembali. Dan kini Sakiki menjadi seorang ulama dan sastrawan kenamaan yang sulit tertandingi.. =-

{{rewrite from a lil leaflet from Shoutul Haq 3rd Edition}}

Sobb… tau gag ngapa aku rewrite artikel ini?? Suatu sore seorang cewek bercerita padaku tentang keinginannya berjilbab. Sebut sajja namanya Destin. Namun keinginan baiknya ditentang oleh kedua orang tuanya. Mereka mengatakan bahwa Destin masih belum pantas mengenakan jilbab soalnya dia masih belum bisa bertanggung jawab terhadap apa-apa yang dia lakukan. Menurut destin ia sungguh-sungguh menginginkan memakai jilbab. Jujur saja menurutku emang Destin lebih cantik mengenakan Jilbab. Parasnya yang ayu matching dengan semua warna, tak ayal dia pasti cocok memakai jilbab warna apapun. Destinpun akhirnya meminta saran padaku. Kepadanya kuceritakan cerita seorang kakek tua bernama Sakiki yang tak menyerah dikalahkan oleh keadaan. Seorang kakek tua yang terilhami dari “tetesan air yang mampu melubangi sebuah batu”. Hal itu pun akhirnya aku sampaikan pada Destin. Destin mengangguk-angguk pertanda mengerti. sekeras apapun hati orang tua Destin, pasti mereka luluh juga kog kalau melihat usaha Destin dalam mewujudkan keinginannya memakai jilbab. Dia lalu mengucap sebuah doa yang intinya semoga Allah meluluhkan hati orang tuanya sama seperti Allah menghendaki tetesan air yang mampu melubangi sebuah batu. aku amini doa singkatnya yang ia ucapkan di hadapanku dan sudara laki-lakinya. Semoga kisah ini tak hanya mampu memberi inspirasi bagi Destin, namun bagi kita juga kala suatu keadaan memaksa kita menyerah kepadanya. Ingat Sobb,, Allah gag tidur. dan sekalipun sebuah rintangan di jalan kehidupan ini berat, namun usaha “yang kontinu” dan semangat untuk selalu bertotalitas menghadapi rintangan tersebut itulah yang dinilai oleh Allah sebagai ikhtiar yang bernilai dan bermakna. Bukankah Allah tidak melihat kepada hasilnya namun melihat bagaimana usaha seorang hamba?? Jadi teringat sebuah potongan hadits bahwasanya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah nasib mereka sendiri. Sobb,, emas itu gag turun dari langit. Maka dengan usaha lah emas akan ada di tangan kita. Intinya, keep fight deh segimanapun Allah memberimu pilihan yang sulit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muhasabah.....part 3

Macam-macam Kontrasepsi

motivasi di buku Fisika ku....